Wisata Keluarga #4 - Tour de Jatiluhur

Anak-anak yang ayah cintai dan banggakan… semoga Alloh senantiasa menjaga kalian… 
Alhamdulillah hari minggu, 29 April 2018 yang lalu kita bisa jalan-jalan di area waduk Jatiluhur.

Kita sepakat untuk makan diluar, tetapi nasi dan lalapan dibawa dari rumah, sedangkan lauknya beli dari temannya ibu, Teh Pipin. Teh Pipin adalah murid Mbah Uti, sementara anaknya teh Pipin adalah muridnya Ibu. 

Sebelum berangkat, Ibu memesan Ikan bakar sebagai lauk makan siang kami, agar ketika kami tiba Ikan bakar siap disajikan. Danau Jatiluhur hanya berjarak 2-3 km dari rumah kita. Karenanya baru saat menjelang waktu makan siang, kita mulai bergerak menuju danau Jatiluhur. 

Saat kami tiba, ikan baru setengah matang. Ayah - Ibu berbincang dengan teh Pipin. Sambil menunggu pesanan matang, Teh Pipin menyuguhkan es kelapa muda sebagai minuman sambutan, welcome drink istilahnya… Alhamdulillah di cuaca panas terik mendapat es kelapa muda yang disuguhkan dengan penuh keramahan, rasanya sungguh segar luar biasa… 

Saat pesanan datang, kita sempat kaget karena ikan bakar yang dipesan juga ternyata banyak sekali... Teh Pipin rupanya memberi bonus 2 ekor ikan bakar… Alhamdulillah.... jadi banyak deh.... Semoga Alloh melancarkan usaha bakar ikan Teh Pipin. 

Tuh kan bener kata Nabi, silaturahmi itu membuka jalan-jalan rezeki. hari ini, hadits itu terbukti...
 
 
Setelah pesanan datang, kita bergegas mencari tempat yang nyaman untuk makan bersama. Aa mengarahkan ke tanah datar yang ditumbuhi rerumputan hijau, tempatnya nyaman dan tak jauh dari bibir danau. 

Seraya mengucap syukur, kita menyantap makan siang yang istimewa dengan lahapnya… nasi dan sayuran rebus dipadu dengan ikan bakar panas yang disandingkan dengan aneka sambal sungguh menggugah selera... daan ada yang nambah lagi dan lagi lho… hehehe… Alhamdulillah. semoga makan kita menjadi energi penguat untuk kita terus beribadah kepadaNya. 

Anak-anak yang ayah cintai dan banggakan, hingga saat ini kita hidup di Jatiluhur, kab. Purwakarta. Jatiluhur adalah daerah yang terkenal dengan waduk dan PLTA nya, dan kita perlu bersyukur lho atas anugerah ini… 

Waduk adalah danau yang sengaja dibuat untuk membendung air sungai dan menampungnya dalam jumlah yang banyak. Sedangkan PLTA adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Waduk Jatiluhur adalah waduk buatan terbesar di Indonesia. Waduk ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di Jawa Barat, yakni sungai Citarum. Kalian sudah tahu kan kalau sungai Citarum itu panjangnya 300 km? 

Oia, kalau kita baca sejarah, Waduk Jatiluhur ini mulai dibangun pada tahun 1957 dan diresmikan pada tahun 1967 oleh presiden Soekarno. PLTA Jatiluhur dibangun oleh kontraktor dari Perancis dan mampu memproduksi listrik yang bisa menerangi daerah daerah di pulau Jawa dan di pulau Bali. … subhanalloh.

Karena menyokong listrik se-Jawa Bali, maka PLTA Jatiluhur dianggap sebagai objek vital. kalian ingat kan, saat marak isu teroris yang akan meledakkan bom? waduk Jatiluhur sempat dijaga oleh pasukan gabungan, dari TNI dan POLRI.

Nah, begini nih hubungan danau dan PLTA. 

cara membuat PLTA kurang lebih seperti ini, air dikumpulkan di waduk sampai ketinggian tertentu, lalu dialirkan ke tempat yang lebih rendah, air danau diarahkan agar melalui celah sempit lalu digunakan untuk memutar turbin. Turbin berputar dan menghasilkan energi listrik. 

Nah listriknya disimpan di gardu-gardu listrik sebelum disalurkan ke rumah atau industri. Kalau PLTAnya rusak, tentu tidak akan ada listrik. Dan kalau PLTA Jatiluhurnya rusak,  maka daerah Jawa - Bali akan gelap gulita. 

Waduk Jatiluhur merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Selain untuk PLTA, airnya juga diolah dan dikemas dalam gelas dan botol plastik untuk dikonsumsi. Disini juga ada keramba apung, tempat membudidayakan ikan Nila, ikan Mas, dan ikan Patin.

Waduk Jatiluhur areanya luas dan indah, sehingga menarik untuk dikunjungi. Banyak masyarakat datang dengan berbagai tujuan. Ada yang hendak menikmati pemandangan, ada yang hendak memancing, ada yang ingin berwisata ke waterboom, ada yang berjualan, dan lain sebagainya. 

Kalau kita tujuannya jalan jalan – makan makan – dan menikmati pemandangan yang indah, sambil mengingat yang Maha Mencipta 
Subhanalloh…  
 
Jatiluhur adalah satu dari tiga waduk yang dibuat untuk membendung aliran sungai Citarum. Saking panjangnya, sungai Citarum dibendung di tiga tempat, yaitu Saguling, Cirata, dan Jatiluhur. 

Baru-baru ini, di Sumedang dibuat juga bendungan, Bendungan Jatigede, dan di Kabupaten Bandung Barat ada Bendungan Cisokan. 

Sampai sini dulu ya... kapan-kapan kita jalan ke waduk yang lain … insyaAlloh

Di cerita kali ini kalian cuman baca aja ya... petanyaannya nanti minta dibuatkan sama ibu aja… hehehe …

13 komentar:

  1. Pak Amat ini sering banget jalan2. Hebat ni. aku mah paling ke dapur aja. Hihihi

    BalasHapus
  2. mau juga jalan-jalan sambil literasi...semoga terkabulkan , Amin...

    BalasHapus
  3. Perjalanan yang mengasyikan ya pa...

    BalasHapus
  4. Walaupun capek,tapi perjalanan literasi yang menyenangkan

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah..jalan2 nya dapat rizki dan ilmu..ya

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas komentarnya Bapak/Ibu sekalian
    Wisatannya tidak setiap minggu kok Bapak/Ibu, paling sebulan satu atau dua kali,
    saat wisata kami coba dokumentasikan, lalu -bila tidak sibuk- dibuat tulisan,
    harapannya anak jadi mau baca, berpikir, berdzikir...
    nyatanya memang tidak mudah, tp kami berupaya istiqomah,
    terus berusaha sembari berdoa, semoga semua baik pada akhirnya ....
    aamiin

    BalasHapus
  7. Tetap jaga kesehatan ya bpk...apkx mana..😀👍🙏 salam untuk anak2 hrs tetap bahagia situasi apapun.

    BalasHapus

Foto Guru dan Tendik 2023

 https://drive.google.com/drive/folders/1gE4q2TOemgEUJ79XwaHjkRd-rcLzMo_B